Tugas
PKn
Proses
Terbentuknya Bangsa Indonesia
Kelompok
III :
1. Ahmad
Nasihun Amin (23)
2. Asva
abadilla Rouhan (26)
3. Muhammad
Nabil (32)
4. Ecep
Rinrin (28)
Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta 1
2013/2014
Jalan C. Simanjuntak NO. 60 Yogyakarta
Kata Pengantar
Segala puji
kehadirat allah SWT yang telah melimpahkkan rahmat, hidayah, taufiq, serta
inayahnya kepada kita semua. Semoga sholawaat dan salam selalu tercurahkan
kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan
pengikutnya sampai akhir zaman.
Makalah “Poses
Terbentuknya Bangsa Indonesia” ini dibuat dengan tujuan agar para pembac
mengetahui proses terbentuknya negara kita tercinta ini. Kami berharap dengan
dibuatnya makalah ini para pembaca dapat mengambil sisi positifnya dan dapat
mengamalkannya dalam kehidupan.
Kami menyadari
makalah ini belum seempurna. Oleh karena itu kami berharap kepada para pembaca
atas saran demi terwujudnya kesempurnaan buku ini.
Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat brmanfaat bagi kita semua. Amiiin.
Yogyakarta,
18 oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Judul
............................................................................... i
Kata Pengantar
............................................................................... ii
Daftar Isi
........................................................................................ iii
Proses Terbentuknya Bangsa
......................................................... 1
Penutup .......................................................................................... 4
Daftar Pustaka
................................................................................ 5
PROSES TERBENTUKNYA NEGARA
Sejarah lahirnya bangsa Indonesia cukup
panjang dan ini tidak lepas dari upaya Vereenigde
Oost Indische Companie (VOC)
yang dilanjutkan Pemerintahan Belanda memecah belah rakyat nusantara, melalui
kebijaksanaan pemilihan penduduk. Namun reaksi rakyat nusantara malah ingin
bersatu dan berkelompok atas dasar kesamaan: tempat tinggal, daerah asal dan
agama. Inilah embrio semangat persatuan dalam pluralism terbentuk.
Gerakan Etika
Politik di Eropa dilaksanakan juga di nusantara dengan maksud ingin membalas
jasa rakyat. Denga demikian rakyat akan mudah diatur oleh Belanda. Ternyata
gerakan ini disambut baik oleh kaum pergerakan dan dibantu oleh para penguasa
lokal.Para pemimpin pergerakan melakukan upaya pendidikan dan mendirikan
sekolah-sekolah untu kaum pribumi.Boedi Oetomo merupakan organisasi masyarakat
pribumi pertama melakukan pendidikan untuk kaum pribumi.Kaum pribumi menjadi
haus bacaan dan ilmu pengetahuan.Sastra Barat mulai diterjemahakan dan
diterbitkan dalam bahasa Melayu dan Jawa yang akhirnya membangkitkan semangat
egaliter.Dari semangat egaliter membangkitkan kesadaran berbangsa dan
berpolitik, yang selanjutnya menjadi gerakan politik sehingga alhirnya bangsa
Indonesia. Oleh karena itu Ben Anderson berpendapaat bahwa nation state merupakan komunitas
terbayang yang menyatu.
Sebelum merdeka,
negara Indonesia merasakan pahitnya penjajahan oleh beberapa negara asing.
Dimulai dari portugis yang pertama kali tiba di Malaka pada tahun 1509.
Portugis berhasil menguasai Malaka pada 10 Agustus 1511 yang dipimpin oleh
Alfonso de Albuquerque. Setelah menguasai Malaka, portugis mulai bergerak dari
Madura sampai ke Ternate. Bangsa Indonesia melakukan berbagai perlawanan
terhadap Portugis. Salah satu perlawan yang terkenal adalah perlawan Fatahillah
yang berasal dari Demak di Sunda Kelapa (sekarang Jakarta). Fatahillah berhasil
memukul mundur bangsa Portugis dan mengambil kembali Sunda Kelapa. Setelah itu
nama Sunda Kelapa diubah oleh Fatahillah menjadi Jayakarta.
Masa penjajahan
Portugis berakhir pada tahun 1602 setelah Belanda masuk ke Indonesia. Belanda
masuk ke Indonesia melalui Banten di bawah pimpinan Cornelius de Houtman.
Belanda ingin menguasai pasar rempah-rempah di Indonesia dengan mendirikan
Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Banten pada tahun 1602. Karena pasar
di Banten mendapat saingan dari pedagang tionghoa dan inggris maka kantor VOC
pindah ke Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan, VOC mendapat perlawanan dari
Sultan Hasanuddin. Berbagai perjanjian dibuat. Salah satunya adalah perjanjian
Bongaya. Akan tetapi, Sultan Hasanuddin tidak mematuhi perjanjian tersebut dan
melawan Belanda. Setelah berpindah-pindah tempat, akhirnya VOC sampai d
Yogyakarta. Di Yogyakarta, VOC menandatangani perjanjian Giyanti yang isinya
adalah Belanda mengakui mangkubumi sebagai Sultan Hamengkubuwono 1. Perjanjian
Giyanti juga memecah kerajaan Mataram menjadi Kasunan Surakarta dan Kasultanan
Yogyakarta. Lalu, akhirnya VOC dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1800 setelah
Belanda kalah dari Perancis.
Setelah VOC
dibubarkan, penjajahan Belanda tidak berhenti. Belanda menunjuk Daendels
sebagai gubernur jenderal hindia belanda. Pada masa Deandels, masyarakat
Indonesia dipaksa untuk membuat jalan raya dari Anyer sampai Panarukan. Namun
masa pemerintahan Daendels tidak berlangsung lama dan digantikan oleh Johannes
van den Bosch. Van den Bosch menerapkan sistem tanam paksa (cultuur stelsel).
Dalam sistem tanam paksa, setiap desa harus menyisihkan sebagian tanahnya untuk
ditanami komoditi ekspor khususnya kopi, tebu, nila. Hasil tanaman ini akan
dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan (20%) dan
hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial.
Setelah 350 tahun
Belanda menguasai Indonesia, pemerintahan Belanda di Indonesia digantikan oleh
bangsa Jepang. Belanda menyerah tanpa syarat kepada jepang melalui perjanjian
Kalijati pada tanggal 8 maret 1942. Masa pendudukan Jepang dimulai pada tahun 1942
dan berakhir pada 17 agustus 1945. Di Indonesia, Jepang membentuk beberapa
organisasi. Organisasi yang dibuat Jepang antara lain adalah PETA (Pembela
Tanah Air), Heiho (pasukan Indonesia buatan Jepang), PUTERA, Jawa Hokokai
(pengganti Putera).
Perlawanan terhadap
penjajahan Jepang banyak dilakukan di beberapa daerah di Indonesia. Di daerah
Cot Plieng aceh perlawanan terhadap Jepang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil
(seorang guru ngaji di daerah tersebut). Usaha Jepang untuk membujuk sang ulama
tidak berhasil, sehingga Jepang melakukan serangan mendadak di pagi buta
sewaktu rakyat sedang melaksanakan shalat Subuh. Dengan persenjataan
sederhana/seadanya rakyat berusaha menahan serangan dan berhasil memukul mundur
pasukan Jepang untuk kembali ke Lhokseumawe. Begitu juga dengan serangan kedua,
berhasil digagalkan oleh rakyat. Baru pada serangan terakhir (ketiga) Jepang
berhasil membakar masjid sementara pemimpin pemberontakan (Teuku Abdul Jalil)
berhasil meloloskan diri dari kepungan musuh, namun akhirnya tertembak saat
sedang shalat. Perlawanan lain yang terkenal lainnya adalah perlawanan PETA di
daerah Blitar, Jawa Timur. Perlawanan ini dipimpin oleh Syodanco Supriyadi,
Syodanco Muradi, dan Dr. Ismail. Perlawanan ini disebabkan karena persoalan
pengumpulan padi, Romusha maupun Heiho yang dilakukan secara paksa dan di luar
batas perikemanusiaan. Sebagai putera rakyat para pejuang tidak tega melihat
penderitaan rakyat. Di samping itu sikap para pelatih militer Jepang yang
angkuh dan merendahkan prajurit-prajurit Indonesia. Perlawanan PETA di Blitar
merupakan perlawanan yang terbesar di Jawa. Tetapi dengan tipu muslihat Jepang
melalui Kolonel Katagiri (Komandan pasukan Jepang), pasukan PETA berhasil
ditipu dengan pura-pura diajak berunding. Empat perwira PETA dihukum mati dan
tiga lainnya disiksa sampai mati. Sedangkan Syodanco Supriyadi berhasil
meloloskan diri.
Penutup
Demikian laporan
observasi yang kami buat, apabila banyak kesalahan dalam menulis makalah kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran sangat dibutuhkan guna
menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat untuk siapapun yang
membaca. sekian dan terimakasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
DAFTAR
PUSTAKA
-
Jutmini,
sri dan winarno. 2007. Pendidikan kewarganegaraan umtuk sma/ma kelas X semester
I. Surakarta: Tiga Serangkai.
-
Suteng,
Bambang, dkk. 2003.Pendidikan Kewarganegaraan untuk sma Kelas X. Jakarta:
Erlangga.